Empat Paslon Bupati Kampar Adu Argumen Tentang Persoalan Banjir dan Pariwisata

Nazkanews – Pada Debat Publik Pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kampar 2024, empat pasangan calon dihadapkan dengan pembahasan masalah banjir, tanah ulayat dan pariwisata yang digelar di Labersa Hotel, Sabtu (2/11/2024).
Undian yang diambil oleh vanelis Fatmawati untuk pertanyaan pasangan nomor urut 3 adalah tentang Banjir yang setiap tahunnya bencana alam masih menjadi persoalan di Kabupaten Kampar dimana pada 2024 banjir berdampak pada 8000 jiwa yang tersebar di berbagai kecamatan, kerugian akibat bencana banjir selain rusaknya rumah penduduk dan fasilitas umum juga mengakibatkan lumpuhnya aktivitas perekonomian masyarakat.
Masing-masing Paslon harus memberikan tanggapan tentang Kebijakan strategis apa yang akan dilakukan dalam mencegah, menanggulangi serta mengurangi dampak banjir tersebut.
Penanganan Banjir
Paslon Nomor urut 3 Ahmad Yuzar menjelaskan bahwa dalam melaksanakan pembangunan harus menghitung daya dukung lingkungan, harus melestarikan daerah-daerah yang harus dlindungi dan sifatnya harus berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta mengikuti pola tata ruang yang merupakan kajian empiric, akademis dan teknis, jika tidak maka tidak dapat teratasi.
Wakilnya Misharti menambahkan agar semua komponen dapat menjaga lingkungan, karena kalau kita jaga maka lingkungan alam ini akan menjaga kita maka banjir terjadi karena tidak ada blueprint dari pembangunan sebelumnya, butuh strategi pembangunan untuk menjaga lingkungan agar bencana alam tidak akan terjadi lagi dan otomatis ekonomi masyarakat Kampar akan terbangun dan masyarakat sejahtera.
Menanggapi itu, Paslon nomor 4, Yuyun Hidayat menjelaskan bahwa banjir disebabkan dua hal yakni dikarenakan sungai dan karena ulah manusia. Perlu menjalin komunikasi dengan pemerintah yang berada di hulu yakni Sumatera Barat untuk mengatasi banjir bersama-sama dan kalau banjirnya dikarenakan manusia, sudah jelas perencanaan selama ini kurang tepat, pemberian izinnya kurang tepat, inilah yang harus diperbaiki dulu dan menumbuhkan kesadaran masyarakat dan Kampar belum mempunyai mitigasi bencana yang cukup baik karena dananya kurang.
Paslon 1, Repol menyebutkan bahwa bencana alam merupakan resiko yang tidak terhindarkan maka melakukan langkah mitigasi adalah langkah yang penting untuk dapat mengurangi dampak dari bencana.
Langkah pertama melakukan pemetaan wilayah-wilayah yang rawan bencana dan melakukan pelatihan kepada warga supaya warga saat melakukan evakuasi tidak panik dan bisa melakukan evakuasinya tersendiri. Selain itu melakukan dan penganggaran untuk penanggulangan bencana dan pemulihan wilayah bencana banjir, karena memang selama ini berbicara bencana tapi tidak berbicara penganggarannya.
Paslon Nomor 2, Yusri mengatakan bahwa banjir bisa diatasi dengan melakukan reboisasi karena hutan makin gundul, kemudian pendangkalan sungai dengan melakukan normalisasi sungai. Kemudian memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat agar bersih-bersih kali.
Sementara Paslon Nomor Urut 3, Ahmad Yuzar menjelaskan bahwa roadmate peta kawasan bencana semuanya sudah ada di pemerintah daerah mulai dari pencegahan mitigasi dan penanganan yang paling penting sebenarnya adalah bagaimana kita merubah pola perilaku manusianya supaya selalu menjaga keseimbangan alam sehingga daya lingkungan terjaga dan sustainability pembangunan bisa dilaksanakan.
Misharti juga menekankan bagaimana Kampar ini bersih, nyaman ditempati maka bersama-sama menjaga Kampar.
Pengembangan Pariwisata
Pertanyaan ditujukan untuk pasangan calon nomor urut 4 tentang bagaimana strategi dan usaha agar sektor wisata di Kabupaten Kampar menjadi daya tarik bagi wisatawan baik dalam maupun mancanegara yang dapat meningkatkan kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Edwin Wakil Bupati dari Yuyun Hidayat Paslon Nomor 4 ini menyampaikan bahwa soal pariwisata ini harus serius sebab ini memiliki multi flyer effect maka perlu memprioritaskan pembangunan infrastruktur. Wisata juga didukung dengan pengembangan seni dan budaya, ada event kearifan lokal yang harus dibuat secara berkala.
Masyarakat di luar Kabupaten Kampar pasti akan hadir dan income pasti akan masuk. Sektor ini harus ditopang oleh banyak sektor pengembangan seni dan budaya ini penting. Pemerintah daerah wajib untuk menambah bobot anggaran bagi para pelaku seni dan budaya, tanpa itu orang tidak akan mau datang ke Kampar dan perlu dibuat pelatihan. Kemudian faktor lain yang mendukung adalah adanya kuliner yang terkenal, Insyaallah income dan ekonomi dari masyarakat Kampar akan semakin menggeliat berkembang .
Repol menyebutkan bahwa wisata di Kampar ini luar biasa, di mana-mana tempat wisata maka yang perlu diperhatikan adalah bagaimana tempatnya diperbaiki dan dibuat semakin indah dilengkapi sarana seperti toilet sehingga nyaman bisa buat wisatawan datang ke sana dan mengembangkan destinasinya sehingga enak dan indah juga perlu melakukan promosi.
Sementara Paslon Nomor 2 Yusri mengatakan harus ubah mindset wisata harus dijadikan industri karena wisata tidak pernah habis maka di sektor ini memungkinkan menjadi sumber pendapatan yang paling besar dengan membenahi diri untuk menyambut pariwisata.
Lalu memperbaiki perilaku supaya bisa menerima wisman atau kunjungan serta mendidik perilaku masyarakat Kabupaten Kampar untuk mencintai tempat wisata, banyak tempat wisata hari ini dirusak oleh anak keponakan itu mesti dipelihara. Wakilnya Rinto menambahkan bahwa perlu melibatkan anak-anak muda secara aktif untuk pengembangan wisata.
Sedangkan Ahmad Yuzar Paslon Nomor 3 menjelaskan bahwa pariwisata ini untuk peningkatan skala ekonomi, ini baru bisa dilaksanakan atau tercapai apabila mobilisasi penduduk ke suatu daerah kunjungan itu besar sebab disana akan terjadi transaksi akan terjadi jual beli sehingga ekonomi masyarakat di tempat destinasi wisata akan maju tumbuh dan berkembang.
"Pemerintah daerah tugasnya memperbaiki destinasi, bikin sangat menarik, perbaiki infrastruktur menuju ke sana kemudian hidupkan budaya dan kearifan lokal yang ada bisa dijual secara ekonomis, sebab yang namanya pariwisata ini adalah sumber daya yang sifatnya reniuabel yang tidak habis selama 20 tahun yang akan datang tetap hidup.
Menanggapi seluruh pandangan dari Paslon, Yuyun Hidayat juga menekankan pada perbaikan infrastruktur di lokasi wisata, pemanfaatan IT melalui medsos, kulinernya diperbanyak, juga promosi. (*)