Ketua APDESI Rokan Hilir Azlita Bantah Atur Proyek Dana Media

Jul 21, 2025 - 15:24 WIB
Ketua APDESI Rokan Hilir Azlita Bantah Atur Proyek Dana Media

Nazkanews- Ketua APDESI Rohil Azlita menyayangkan munculnya pemberitaan dua media terbitan Pekanbaru yang menyebutkan adanya monopoli tentang kerja sama media.

Kedua media itu yang ditulis oleh wartawan inisial RD dalam beritanya berjudul  Ketua Apedsi Diduga Atur Proyek Media Dana Desa : Ada bau Nepotisme. Kemudian wartawan inisial AM berjudul Berkisar Rp10 juta Anggaran Media se-Rohil Menuai Sorotan Diduga Menopoli.

Wartawan yang menulis berita itu diduga iri hati  dan terlalu tendensius penuh kebencian.

"Lillahhitala, tak ada saya yang mengatur proyek atau monopoli, untuk di ketahui, puluhan media yang kerjasama dengan kepenghuluan ini bukan terjadi pada hari ini, mereka sudah lama menjalin hubungan yang baik antara satu dengan yang lain, jangan tuduh saya, APDESI tidak ada dana, kepenghuluan yang punya dana dan itu hak mereka kepada media mana saja untuk bekerja sama," jelas Ketua APDESI Rokan Hilir Azlita, Senin (21/7/2025).

Ia menjelaskan tudingan itu tidak benar, karena arti dan definisi monopoli adalah situasi pasar di mana hanya ada satu penjual atau produsen yang menguasai seluruh atau sebagian besar penawaran suatu barang atau jasa tertentu.

Untuk di ketahui, perjalanan kerjasama puluhan media dengan kepenghuluan yang ada di Kabupaten Rokan Hilir sudah di jajaki sejak 2024 melalui pendekatan yang baik, sering melakukan komunikasi dengan sejumlah Kepenghuluan se-Rohil, telah sering juga awak media memberikan kontribusi pemberitaan positif untuk kepentingan Pemerintah Kepenghuluan.

Oleh karena kepentingan simbiosis mutualisme inilah puluhan media tersebut dengan Kepenghuluan masing masing melakukan MoU yang dasar hukumnya tidak melanggar ketentuan perundang undangan yang berlaku.

Menurutnya kedua media itu telah membuat narasi atau melontarkan perkataan dan bahasa orang yang tidak pernah merasakan bangku sekolah dan kebenarannya belum tentu dapat di pertanggung jawabkan.

Lebih jauh Ketua APDESI Azlita memaparkan, bahwa pihaknya selalu terbuka untuk melakukan kerjasama kepada pihak manapun sepanjang hal itu tidak melanggar hukum dan ketentuan perundang undangan yang berlaku.

"Kami selalu transparan dan terbuka terbuka, kepada siapa saja untuk bekerjasama sepanjang dalam rangka untuk kemajuan Pemerintahan Kepenghuluan, jadi pemberitaan tersebut jangan lagi lah seperti itu, orang bisa berkarya memberikan kontribusi hingga pihak yang punya uang merasa senang mengeluarkan dana kerjasama dan jalin Hubungan yang baik saling menguntungkan lah kenapa ada pihak yang tidak senang, berarti kan oknumnya yang tidak memiliki mindset jangka panjang," terangnya.

Terpisah, demi terang benderangnya masalah yang ada,  awak media ini secara langsung mengkonfirmasi oknum wartawan inisial RD dan Wartawan inisial AM yang telah mengshare berita secara langsung didalam beberapa group publik di Kabupaten Rokan Hilir.

Ketika ditanya atas dasar apa wartawan inisial RD dan AM tersebut mengarang narasi opini tetapi tidak lucu tersebut. Namun hingga berita ini terbit, wartawan inisial RD dan AM tak mampu menjawab pertanyaan yang dilontarkan.

Pesan moralnya adalah, seorang jurnalis tentunya berpegang teguh pada Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik serta mentaati aturan hukum yang ada.

Jadi berkaryalah dengan baik dan benar, jangan ujung-ujungnya mau konfirmasi berakhir dengan uang minyak, uang berangkat dan sebagainya.

Berilah pelayanan dan jasa sepenuh hati kepada para konsumen notabene nya masyarakat. Tak mungkinlah Jeruk makan jeruk namun sekarang telah terjadi. (redaksi)